Minggu, 24 Mei 2015

Pulau Ararkula Pulau Kecil dan Terluar nan Berpotensi

Pulau  Kecil  adalah  pulau  dengan  luas  lebih  kecil atau sama dengan  2.000 km2 (dua ribu kilo meter persegi) beserta kesatuan Ekosistemnya. Indonesia memiliki 92 pulau terluar di mana ada 12 pulau yang berbatasan dengan laut lepas dan 80 pulau yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Fillipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Pulau-pulau tersebut tersebar di 9 provinsi yang sebagian besar berada di Kepulauan Riau dan Maluku. Setengah dari pulau-pulau tersebut berpenghuni dengan luas pulau antara 0,02-2000 km².

Halaman ini memuat daftar 92 pulau terluar Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005. Peraturan Presiden tersebut ditandatangani oleh PresidenRepublik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 29 Desember 2005. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 17 Tahun 2006 yang ditandatangani Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy'ari pada tanggal 16 Agustus 2006, terdapat 12 pulau yang tidak berbatasan dengan negara lain dan terdapat 80 pulau di wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga di antaranya: Malaysia (20), Vietnam (2), Malaysia dan Vietnam (1), Malaysia danSingapura (1), Singapura (4), Filipina (11), Palau (8), Australia (24), India (2), India dan Thailand (1), Timor Leste (6). Seluruh 92 pulau tersebut tersebar di 18 provinsi Indonesia yaitu Aceh (6), Sumatera Utara (3), Kepulauan Riau (20), Sumatera Barat (2), Bengkulu (2), Lampung (1), Banten (1), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (3), Nusa Tenggara Barat (1), Nusa Tenggara Timur (5), Kalimantan Timur (4), Sulawesi Tengah (3), Sulawesi Utara (11), Maluku Utara (1), Maluku (18), Papua (6) dan Papua Barat (3).

Pulau Ararkula

Pulau Ararkula berdasarkan perpres 78 tahun 2005 merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. Namun secara fisik pulau tersebut hanyalah gosong pasir. Pulau Ararkula ini tidak berpenghuni. Pulau Ararkula (nama lokalnya yaitu Pulau Konan Danar) menjadi tempat singgah dan tempat tinggal sementara bagi masyarakat dari desa-desa sekitar (khususnya desa Salmona/Selemona) yang sedang mencari hasil laut, dengan mendirikan bangunan-bangunan ukuran kecil dari kayu dan atapnya dari daun kelapa. Pulau ini ditumbuhi berbagai macam vegetasi, seperti pohon kelapa, sagu, mangrove dan lain-lain.
Secara administrasi, Pulau Ararkula termasuk dalam wilayah Desa Selmona Kecamatan Aru utara, kabupaten Kepulauan Aru. Secara Geografis, Pulau Ararkula terletak pada titik koordinat 050 36’ 15,17” LS ; 1340 50’ 46,29” BT. Di Pulau ini terdapat Titik Dasar No. TD 097A dan Titik Referensi No. TR 097.
Pulau ini memiliki luas sebesar 1 km2 dan Untuk pergi ke pulau ini pengunjung harus dapat  menggunakan Speetboat yang disewa dari Kabupaten Kepulauan ARu dan juga bisa dengan menumpang perahu-perahu nelayan, namun dengan luasnya yang begitu kecil Perairan pesisir Pulau Arakula dan laut di sekitarnya banyak menyimpan sejumlah potensi sumberdaya makro bentos yang jika dikembangkan sebagai komoditi perikanan dan kelautan, akan membantu perekonomian pulau ini menjadi potensial. sumberdaya yang dimaksud antara lain budidaya moluska (siput dan kerang) dan ekinodermata (teripang). jenis budidaya yang dapat ditemukan di lokasi perairan ini adalah dari tipe dari kelompok moluska yang seluruhnya ada 31 jenis dan diantaranya ada 7 spesies yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi. Tidak hanya itu apabila pemerintah ikut berperan aktif dalam pembangunan dalam pulau ini, maka pulau ini tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan ikan dan budidaya saja tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai lokasi wisata yang tentunya akan dapat menambah penghasilan.
Akan tetapi pada pesisir pulau ini terdapat permasalahan yang terjadi akibat kondisi alam berupa Gelombang yang menerpa wilayah pesisir dan laut Pulau Ararkula yang merupakan tipe gelombang angin (variasi sea dan swell) dimana angin sebagai pembangkit utama yang umumnya bervariasi sesuai musim. Terdapat 2 tipe gelombang pecah di pantai Pulau Ararkula yaitu spilling dan plunging dengan dominasi plunging. Energi gelombang plunging sangat berperan terhadap pembentukan morfologi tebing terjal pantai di sisi timur dan barat pulau ini. Proses abrasi oleh gelombang dan arus menyebabkan beberapa bagian pantai tebing di bagian timur terpisah dari pulau induknya dan membentuk steak. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang musim timur sangat dominan pengaruhnya terhadap Pulau Ararkula.

Referensi :

2 komentar: