Ekosistem Pesisir
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan yang terjadi didaerah
pesisir. Karakteristik dari ekosistem pesisir adalah mempunyai beberapa jumlah
ekosistem yang berada di daerah pesisir. Contoh ekosistem lain yang ikut
kedalam wilayah ekosistem pesisir adalah ekosistem mangrove, ekosistem lamun (
seagrass ), dan ekosistem terumbu karang. Dari ekosistem pesisir ini, masing
masing ekosistem mempunyai sifat- sifat dan karakteristik yang berbeda beda.
Berikut merupakan penjelasan dari ekosistem pesisir dan faktor pendukungnya:
1.Pasang Surut
Pasang laut adalah naik
atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh
pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang saling
berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan
kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus
pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi
pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu
pasang surut, disebut mintakat pasangs.
2.Estuaria
Estuari atau estuaria
adalah badan air setengah tertutup di wilayah pesisir, dengan satu sungai atau
lebih yang mengalir masuk ke dalamnya, serta terhubung bebas dengan laut
terbuka. Kebanyakan muara sungai ke laut membentuk estuari; namun tidak demikian
jika bermuara ke danau, waduk, atau ke sungai yang lebih besar.
Estuari merupakan suatu
mintakat peralihan (zona transisi) antara lingkungan sungai dengan lingkungan
laut, dan dengan demikian, dipengaruhi baik oleh karakter sungai yang
membentuknya (misalnya banyaknya air tawar dan sedimentasi yang dibawanya),
maupun oleh karakter lautan di sisi yang lain (misalnya pasang surut, pola
gelombang, kadar garam, serta arus laut). Masuknya baik air tawar maupun air
laut ke estuari merupakan faktor yang meningkatkan kesuburan perairan, dan
menjadikan estuari sebagai salah satu habitat alami yang paling produktif di
dunia
3.Hutan Mangrove
Hutan bakau atau
disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas kopitiam mitra
raya, berair payau yang terletak pada batam centere dan dipengaruhi oleh
pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana
terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang
terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air
melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau
bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya
abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan
oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di
tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena
telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
4.Padang Lamun (Sea
Grass Beds)
Padang lamun adalah
ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan
didominasi tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang
beradaptasi di air asin.
Padang lamun hanya
dapat terbentuk pada perairan laut dangkal (kurang dari tiga meter) namun
dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan (selalu tergenang). Ia dapat
dianggap sebagai bagian dari ekosistem mangrove, walaupun padang lamun dapat
berdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat sebagai ekosistem antara
ekosostem mangrove dan terumbu karang.
5. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah
sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang
disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas
Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua
Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya
dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Koloni karang dibentuk
oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang
terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan
mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada
kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu
yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta
dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai
spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum
diketahui.
Cara
Perlindungan dan Pelestarian Ekosistem Pesisir
Banyak elemen
masyarakat yang sekarang masih kurang peka akan kelestarian dan keberlanjutan
sumberdaya ekosistem pesisir, hal ini apabila tidak di tanggapi secara serius
akan menimbulkan dampak yang cukup berbahaya ke depannya. Kita tidak mungkin
juga hanya bisa menikmati keindahan suatu tempat tanpa memikirkan dampak jangka
panjangnya bagi generasi penerus. Berikut merupakan tahapan yang dapat
digunakan untuk perlindungan maupun pelestarian ekosistem pesisir, diantaranya
adalah :
Restorasi, dimaksudkan
sebagai upaya untuk menata kembali kawasan pesisir sekaligus melakukan aktivitas penghijuan.
Untuk melakukan restorasi perlu memperhatikan pemahaman pola hidrologi,
perubahan arus laut, tipe tanah.
Reorientasi,
dimaksudkan sebagai sebuah perencanaan pembangunan yang berparadigma
berkelanjutan sekaligus berwawasan lingkungan. Sehingga motif ekonomi yang
cenderung merusak akan mampu diminimalisasi
Responsivitas,
dimaksudkan sebagai sebuah upaya dari pemerintah yang peka dan tanggap terhadap
problematika kerusakan ekosistem pesisir. Hal ini dapat ditempuh melalui
gerakan kesadaran pendidikan dini, maupun advokasi dan riset dengan berbagai
lintas disiplin keilmuan\
Rehabilitasi, gerakan
rehabilitasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembalikan peran ekosistem
pesisir sebagai penyangga kehidupan biota laut. Salah satu wujud kongkrit
pelaksanaan rehabilitasi yaitu dengan menjadikan kawasan pesisir sebagai area
konservasi yang berbasis pada pendidikan (riset) dan ekowisata
a. Responsibility, dimaksudkan sebagai
upaya untuk menggalang kesadaran bersama sekaligus meningkatkan partisipasi
masyarakat.
b. Regulasi, dalam hal ini setiap daerah
pasti mempunyai Perda yang telah diatur secara jelas dan gambling. Maka dari
itu, perlu kesadaran dan kewajiban untuk memenuhi perda yang telah ada dan
telah dibuat. Ini bisa dijadikan sebuah punishment apabila tidak dijalankan
secara serius. Punishment harus dijalankan guna membentuk sikap yang sadar akan
Perda yang telah diatur demi keberlangsungan ekosistem pesisir di masa depan.
Referensi :
http://terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=153%3Aekosistem-pesisir-dan-pengelolaannya-di-indonesia&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
diakses pada 22 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut
diakses pada 22 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Estuari
diakses pada 22 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
diakses pada 22 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Padang_lamun
diakses pada 22 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
diakses pada 22 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar